Perihal Upil yang Sentimentil

0 Komentar




Adaharapan.id, - Oleh : M. Saputra *

Substansi upil berada pada kinerja tubuh dalam melindungi diri kita dari berbagai kotoran,debu,virus yang ada diluar sana. Upil merupakan capaian daripada eksistensi bulu hidung yang mengcounter berbagai virus dan bakteri yang mencoba menginvansi diri manusia. Sekecil, sehitam,selembek apapun upil, ia memiliki peran penting dalam kesehatan kita. Bahkan mengupil kerap menjadi hiburan bagi sebagian orang. Kenikmatan yang hakiki saat mengorek hidung dan dengan ijtihad “berusaha sungguh-sungguh” untuk menggapai dan meraih upil kerap dijalani dengan suka cita, asyik, dan bahkan tak jarang menjadi addict (ketagihan). Sampai benar-benar kotoran hidung tersebut hilang daripada lingkaran hidung, baik hidung mancung maupun minimalis (pesek). Nyatanya , upil dan oragn tubuh yang ada di lingkaran hidung sangatlah sentimental melebihi sentimen lidah sebagian mertua dan tetanga. Jika anda salah sedikit saja dalam melakukan SOM (standar operasional mengupil), maka itu bisa berdampak buruk bagi keberlangsungan kesehatan anda.

Urgensi upil dalam kehidupan manusia tak lepas daripada substansi yang berada dari upil tersebut. Eksistensi upil menjadi indikasi bahwa kerja organ hidung anda masih bekerja dengan baik. Disadari atau tidak, hidung dan sinus manusia menghasilkan satu hingga dua liter ingus setiap harinya. Melansir alodokter.com, produksi lendir tersebut mencegah benda asing berbahaya, seperti debu, kuman, serbuk sari, dan kotoran yang ada di udara, masuk lebih jauh ke saluran pernapasan.  Debu dan kotoran tersebut nantinya akan menempel pada ingus dan silia (rambut halus di sisi dalam hidung). Kotoran yang menempel di ingus ini akan mengering dan menjadi upil, baik terbungkus lendir maupun kering.

Bersykurlah kita yang masih memiliki upil dihidung. Artinya paru-paru masih terlindungi berkat kinerja ingus yang menghadirkan kelembapan dalam hidung. Jika saja setiap kotoran,bakteri, debu yang manusia hirup langsung masuk kedalam paru-paru, maka tentu akan terjadi infeksi,iritasi bahkan dapat menyulitkan anda untuk bernafas. Tuhan benar-benar sempurna dengan memberikan tupoksi organ tubuh yang mahadahsyat, sebagimana keberadaan upil itu sendiri. Karenanya, nikmat Tuhan manalagi yang kau dustakan ???.

Kebiasaan mengupil tentu dirasakan oleh seluruh umat manusia. Tidak mengupil dalam sehari sepertinya sebuah keniscayaan. Bahkan adapula yang menjadikan mengupil rutinitas hingga mengakibatkan iritasi bahkan mimisan. Mengupil juga identik dilakukan mereka yang sedang mengalami stres dan tekanan. Tapi memang, harus diakui, ikhtiar meraih upil takan mudah terhenti sampai upil itu diraih. Kebiasaan mengupil tidaklah dianjurkan bahkan tidak dibenarkan. Jemari anda wa  bil khusus kuku perisai kelingking yang kerap anda andalkan untuk berburu upil kerap mennyimpan berjuta bakteri dan virus. Itulah megapa mengupil menjadi hal sentimentil yang berpemgaruh dalam hidup kita. Jikalah saja anda salah dalam melakukan prosedur mengupil, maka beberapa kejadian ini berpotensi akan menyulitkan hidup anda.

Infeksi pada hidung

Gerakan radikal yang anda lakukan saat mengorek hidung untuk mendapatkan upil dapat menyebabkan infeksi. Kedalaman jari terlebih kuku yang anda miliki dapat mengakibatkan pembengkakan jaringan saluran hidung. Mengutip hellosehat.com, sebuah studi dari Cureus pada tahun 2018 meneliti akibat dari kebiasaan mengupil berlebihan atau rhinotillexomania. Dari studi tersebut, rhinotillexomania berisiko menyebabkan infeksi saluran napas atas sertapembengkakan jaringan saluran hidung. Seiring berjalannya waktu, kondisi iniberpotensi mempersempit lubang hidung.

Luka dan mimisan

Kebiasaan mengupil yang sporadis atau serampangan berpotensi merusak pembuluh darah kecil “kapiler” yang ada di dinding hidung. Tak jarang mengupil yang terlalu dalam dan kasar mengakibatkan pendarahan atau ini sering kita kenal dengan mimisan. Mengupil juga dapat memgakibatkan tercabutnya bulu hidung dari folikel yang kemudian menyebabkan hadirnya bisul kecil atau jerawat. Tentu akan sulit jikapun anda ingin membersihkannya dengan cairan pembersih muka karena keberadaannya yang terlalu dalam dilubang hidung.

Menurunkan citra anda

Rajin mengupil bahkan condong pada hobi, secara sosiologis tentu dapat berpengaruh pada citra anda sebagai manusia. Branding diri yang selama ini anda bangun akan tercoreng hanya karena kebiasaan anda mengupil yang tak tau tempat dan waktu. Terlebih anda hobi meletakkan atau menempelkan upil disembarang tempat. Kebiasaan mengupil dimuka umum tentu membuat risih orang lain. Terlebih kebiasaan membulat-bulatkan upil yang kemudian anda lempar kesembarang sasaran. Karenanya, kebiasaan mengupil haruslah dialokasikan dalam waktu dan tempat yang tepat. Selain memperburuk citra anda, mengupil bisa jadi juga berbahaya bagi orang lain, karena virus yang terdapat daripada upil itu sendiri yang akan tersebar ke orang lain di dalam interaksi keseharian anda.

Akhirnya, mengupil bukanlah aib tapi juga bukan kebiasaan yang tidak bisa dikurangi. Terlebih mengingat berbagai dampak negatifnya bagi kesehatan. Cobalah mengupil di malam atau pagi hari saat anda santai dirumah. Jikalah ada, cobalah gunakan sehelai tisu untuk mengeluarkan upil anda. Jika dirasa mubazir, pastikan tangan anda dalam keadaan bersih. Cuci tangan sebelum dan sesudah mengupil. Pasang humidifier agar suasana rumah anda tetap lembap. Jika belum rezeki biasakan hidup sehat dengan menjaga sirkulasi udara di rumah.

Terimakasih ipul, eh upil, karenamu paru-paru kami masih sehat dan kami masih dapat bernafas dengan baik. Maaf jika selama ini kami kerap mepermainkanmu dengan menjadikanmu bulatan bahkan membuangmu sembarangan. Kini kami sadar, Tuhan menghadirkanmu sebagai penyelamat daripada virus,bakteri, debu dan kotoran yang kerap menghantui kami sehari-hari.

See you upil …

* Penulis adalah ayah purnawaktu dengan slogan banyakin ngemong, kurangi ngomel, seringin ngemil.

0 Komentar