Puasa Media Sosial

0 Komentar


Oleh : Farikha Mardhatillah* 

Media sosial semakin hari membuat penggunanya tanpa sadar mengalami gangguan kecemasan. Kecemasan muncul akibat candu yang melekat pada media sosial. Mengapa media sosial dapat menyebabkan kecanduan?

Ketika kita tenggelam dalam aktivitas media sosial, tubuh kita akan melepaskan hormon dopamine, hal inilah yang membuat seseorang merasakan efek euforia. Inilah yang akan tubuh ingini, setiap saat. Keinginan untuk terus menggunakan media sosial hingga menghabiskan waktu berjam – jam semakin menggerus kesadaran untuk fokus di kehidupan dunia nyata.   

Media sosial kerap membuat kita ingin terlihat baik, bahagia, sukses dan senantiasa hidup tanpa beban dan ujian. Namun realitanya tidak selalu seperti itu. Kita tanpa sadar hanya ingin terlihat yang menurut orang lain baik. Mengesampingkan kerumitan hidup yang dijalani demi senantiasa tampil sempurna di mata orang lain.

Puasa media sosial adalah istirahat dari aktivitas dunia maya dalam tempo waktu tertentu.Membuat jeda terhadap aktivitas – aktivitas yang dilakukan di dunia maya untuk lebih melihat realitas yang sedang kita jalani di dunia nyata. Refleksi bahwa apa yang ada di media sosial tidak harus selalu kita ikuti. Berjuta informasi yang tersebar di media sosial dapat membuat pikiran kita penuh hingga akhirnya tak mampu fokus pada tugas – tugas yang seharunya kita selesaikan.

Menjalani puasa media sosial akan melatih kita untuk bijak menggunakannya. Menyadari bahwa tidak semua hal dapat kita bagikan kepada semua orang. Dan tidak semua hal harus diketahui. Latihlah diri kita untuk melakukan puasa media sosial dengan menonaktifkan sementara akun medsos seperti Instagram, Facebook, Twitter dan Tik Tok.

Mungkin awalnya akan terasa asing hidup tanpa media sosial. Tapi yakinlah, semakin lama hati kita akan semakin terasa damai dan tenang. Banyak manfaat yang akan kita dapatkan dari puasa medsos. Seperti lebih produktif, kreatif, merasa percaya diri, memiliki kualitas tidur yang baik dan sebagainya. Untuk mencoba puasa medsos kita bisa melatih dalam tempo waktu satu hari, satu minggu atau satu bulan. 

Selamat mencoba, kawan.

*Pendidik yang terus menilik makna.

0 Komentar