Bising Ngorok! Tak Melulu Soal Mengganggu

0 Komentar

 


ADAHARAPAN.ID, - Oleh : M. Saputra

Tabiat tidur mendengkur kerap dipandang aib bagi banyak masyarakat kita. Suara bising yang bahkan mengalahkan knalpot racing amat mengganggu mereka yang ingin terlelap tidur diradius keberadaan praktisi ngorok. Ritme nada ngorok yang variatif tak jarang menghadirkan gelak tawa lara pendengarnya. Mengorok tak melulu soal ketidaknyamanan ditelinga pendengarnya, tapi juga soal nikmat yang patut kita syukuri. Tersirat faedah dari tidur mengorok itu sendiri.

Nyatanya, seorang penyanyi Simon Webbe berkebangsaan inggris, produser musik Aubrey Whitfield dan PlayOJO turut menggunakan suara ngorok menjadi sebuah lagu. Melansir health.detik.com, Ia menggabungkan suara ngorok dengan melodi lambat, frekuensi dan ritme rendah, serta pengulangan irama bass yang semuanya telah dikaitkan dengan penurunan tingkat detak jantung dan napas.Studi ilmiah telah menunjukkan bahwa lagu ngorok ini dapat menyebabkan berkurangnya aktivitas otak, menciptakan lingkungan yang sempurna untuk tidur nyenyak, dan juga menciptakan situasi paradoks yang membuat suara ngorok tidak mengganggu tidur, melainkan bisa membantu tidur lebih nyenyak.

Mengorok lantaran lelap dalam tidur juga dapat menurunkan resiko diabetes. Melansir liputan6. Com, bahwa sebuah studi kecil yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care menemukan bahwa dengan pemulihan tidur selama dua malam dapat mengembalikan efek buruk dari kurangnya tidur. 

Para ilmuan dari University of Chicago juga mempelajari kadar gula darah dari 19 pria muda dengan kondisi sehat yang tidur selama tiga hingga empat jam selama empat malam berturut-turut mendapatkan peningkatan risiko diabetes sebesar 16 persen. Namun, saat mereka tidur selama 7 hingga 9 jam setiap malamnya selama dua malam berturut-turut tingkat diabetes mereka kembali normal.

Kebiasaan mengorok tentu juga harus diperhatikan. Jika frekuensi mengorok menjadi sedemikian sering padahal aktifitas juga sedang biasa dan tidak terlalu lelah, maka mengorok dapat menjadi sinyal dari gangguan kesehatan pada tubuh manusia.

Beberapa hal ini bisa anda lakukan, agar anda tak melulu menghantui teman tidur anda dengan alunan nada ngorok yang merdu (menurut versi anda sendiri) .

Jagalah berat badan ideal

Bagi penikmat gorengan, es teh manis, boba, dan jajanan lainnya yang kaya akan gula, cobalah untuk mengurangi berbagai konsumsi yang berpotensi menjaga keistiqomahan berat badan tidak ideal anda. Aktivitas rebahan yang tak berkesudahan haruslah diganti dengan berbagai kegiatan seru nan mengasyikkan yang mendorong pembakaran kalori.

Tidur sebaik-baiknya tidur

Tak ada yang bisa menggantikan tidur malam. Sekalipun anda cicil dan kredit tidur malam dengan menggantinya di pagi atau siang hari, tetap saja tidak akan dapat menggantikan manfaat tidur malam. Para ahli menyarankan untuk memulai tidur pukul 8 malam. Melansir popbela. Com, Jikalah aktifitas begadang anda rutin lakukan, maka itu berisiko menghadirkan perilaku bulimia, depresi, dan seasonal affective disorder (SAD). Salah satu penelitian pada pekerja di Jepang menemukan, tidur terlalu larut memiliki kaitan signifikan dengan prevalensi yang tinggi pada gejala depresi. Ingat, Jagalah konsistensi waktu tidur anda.

Tidurlah miring

Telentang memang pilihan posisi tidur yang paling banyak dilakukan. Karena posisi menetukan mimpi, eh. Cobalh tidur miring , terutama miring kiri. Kebiasaan tidur miring ke kiri akan memberikan dampak  baik bagi kesehatan. Menyadur liputan6.com, Ketika Anda berbaring di tempat tidur dengan posisi tidur di sisi kiri, gravitasi akan memfasilitasi sirkulasi aorta yang membantu jantung untuk memompa darah. Hal ini sangat baik untuk kesehatan jantung Anda karena posisi tidur tersebut.

Syahdan, begitulah kiranya eksistensi mengorok yang tak melulu soal menganggu kenyaman yang mendengarnya. Tapi tak ada salahmya juga jika sedini mungkin kita mengurangi daripada kebiasan mengorok yang disadari maupun tak disadari kerap menggangu telinga pendengarnya.


1 Komentar